Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 61; Markus 11; Hosea 1-3
Tidak sedikit orang yang terjebak dalam hutang, bukan karena tidak punya uang pada awalnya. Tetapi penyebab utamanya adalah ketidakmampuan mengurus penghasilan yang diterimanya. Berkat yang dititipkan Tuhan unuk pemenuhan hidup sehari-hari itu diinvestasikan untuk hal-hal yang tidak jelas arahnya.
Banyak orang membelanjakan uangnya bukan untuk hal-hal yang primer dan sekunder. Membeli makanan enak dan mahal, bukan makanan sehat. Membeli pakaian yang sekedar bermerek dengan harga selangit, bukannya pakaian yang pantas. Produk ponsel yang selalu baru setiap bulan membuat orang yang tidak bisa mengurus uangnya, cenderung tergoda untuk selalu berganti ponsel. Hati-hatilah agar tujuan kita belanja adalah benar-benar karena kebutuhan, bukan karena motivasi yang salah.
Nafsu duniawi tidak akan pernah bisa dipuaskan. Hal ini juga akan berpengaruh besar terhadap stabilitas keuangan kita. Allah mengajar agar kita menjadi orang yang bijaksana dalam perencanaan keuangan. Kita dianugerahi akal budi agar bisa mengurus berkatNya dengan benar. Jika kita mendengarkan apa yang diperintahkan Allah, yang terbaiklah yang akan kita dapatkan. Jangan sampai kita salah mengurus kepercayaan yang diberikan kepada kita.
Jika kita taat kepada perintahNya dengan motivasi yang benar, kita akan mendapatkan yang terbaik.